INTERNAL PARTAI DEMOKRAT

Anaknya Mulai Digoyang, SBY Akan Turun Gunung

Politik | Kamis, 25 Februari 2021 - 07:02 WIB

Anaknya Mulai Digoyang, SBY Akan Turun Gunung

SBY menegaskan kepada para kader di seluruh Tanah Air yang harus sadar dan mengerti, justru gerakan dan perilaku segelintir orang inilah yang bisa merusak dan menghancurkan partai. 

"Jangan mau kita diperdaya dan ditipu oleh akal busuk mereka," kata SBY. 


Meskipun masanya telah lewat di Demokrat, SBY merasa harus berjuang bersama pimpinan dan seluruh kader partai di mana pun berada. Gerakan liar ini menurutnya tidak boleh dibiarkan dan harus dicegah serta digagalkan. 

"Meskipun mereka punya kekuatan uang, entah dari mana asalnya, atau memiliki kekuatan politik yang mem-backup-nya, entah dari mana kekuatan itu, kita tidak boleh gentar," kata SBY.

SBY menegaskan kepemimpinan AHY di Partai Demokrat secara sah dan resmi diakui negara dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Oleh sebab itu dia mengajak para kader partai untuk mempertahankan konstitusi partai tersebut. 

"Jangan takut. Kita berada di jalan yang benar. Kita mempertahankan kedaulatan, kemandirian dan kehormatan kita. Kita mempertahankan konstitusi partai, AD & ART Partai Demokrat, yang sudah disahkan oleh negara dan pemerintah, melalui Kemenkumham," ujarnya. 

Ayah AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono ini menambahkan, di atas segalanya, Demokrat akan mempertahankan hak dan rasa keadilan bagi seluruh keluarga besar Partai Demokrat. Hak mulia yang semestinya mendapatkan perlindungan dan pengayoman dari negara. 

"Kalau segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan, mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagai 'EO' (event organizer, red) hadapi dengan sikap yang tegas. Usir orang-orang itu. Mintakan mereka berhenti merusak partai kita," ucap SBY. 

Namun, SBY mengingatkan penting untuk jangan melakukan tindakan yang melebihi kepatutannya dengan melakukan kekerasan atau main hakim sendiri. Banyak cara untuk mempertahankan kedaulatan partai, tanpa melawan hukum yang berlaku. 

"Dalam melawan kemungkaran, janganlah digunakan cara-cara yang sama mungkarnya. Meskipun, sering tidak mudah untuk mendapatkan keadilan, tetaplah kita menjadi pihak yang menghormati konstitusi, hukum dan tatanan yang berlaku. Sebagai warga negara, bukan sebagai mantan presiden, saya juga kerap menghadapi isu keadilan ini," tuturnya.

Sumber: JPNN/News/JPG/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook